Pilkada Serentak, Lembaga Keumatan Kristiani Sultra mengajak wujudkan Pilkada Damai dan Berintegritas

Pilkada Serentak, Lembaga Keumatan Kristiani Sultra mengajak wujudkan Pilkada Damai dan Berintegritas

KENDARI, Selasa (08/12/2020) – Sejumlah lembaga keumatan Kristiani Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terdiri dari GMKI Kendari, GAMKI Sulawesi Tenggara, Perkumpulan Senior (PS) GMKI dan Pemuda Gepsultra menggelar deklarasi Pilkada damai, jujur, berkualitas dan berintegritas. Keempat lembaga tersebut menyerukan pelaksanaan Pilkada yang damai dan berintegritas meskipun dilaksanakan di tengah Pendemi Covid -19.

Dalam deklarasinya, Lembaga Keumatan Kristiani Sultra yang diwakili Ketua Bidang Organisasi dan Komunikasi GMKI Kendari, Noldi Suprapto menyampaikan 4 poin pokok pikiran dengan tujuan mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara terlibat aktif dalam mewujudkan Pilkada Serentak dengan damai jujur, berkualitas dan berintegritas di tengah pendemi.

“Point pertama, kami mengajak masyarakat untuk menggunakan dan menyalurkan hak pilihnya, untuk menghindari krisis legitimasi kekuasaan pemerintah secara politik di tengah pendemi” terangnya, Selasa 8/12/2020 di Student Centre GMKI Cabang Kendari.

Dalam pemaparannya angka pemilih aktif Pilkada Serentak 2020 akan mengalami penurunan di karenakan Pendemi Covid-19 yang akan berdampak pada kualitas demokrasi dan legitimasi para kepala daerah terpilih dalam pilkada.

“Kedua, mengajak dan menghimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan dan menerapkan protocol Kesehatan dalam penyelenggaraan Pilkada”

Menurutnya dalam potensi terjadinya kerumunan saat Pilkada Serentak dan makin meningkatnya kasus Pendemi Covid-19, bahkan ada puluhan anggota KPPS yang terjangkit di beberapa maka Lembaga Keumatan Kristiani Sultra mengharapkan kesadaran masyarakat untuk tetap mawas diri dan di harapakan Penyelenggara untuk mematuhi SOP dalam pemungutan suara.

Selanjutnya point ketiga, Lembaga Keumatan Kristiani Sultra mengajak masyarakat untuk mewujudkan penyelengaraan pilkada yang damai dan penuh sukacita, dengan menolak segala bentuk money politik.

“Krisis ekonomi yang terjadi selama Pendemi Covid-19 akan membuka peluang bagi pemain Black Campaign untuk melancarkan aksinya, hal ini di perparah dengan fokus penyelenggara yang terbagi karena penerapan pemilihan yang harus mematuhi protokol Kesehatan, bahkan terdapat petahana yang memanfaatkan posisinya sebagai jabatan ketua Satgas Covid-19 dengan menepelkan label tertentu di bantuan sosial.”

Di Poin terakhir Lembaga Keumatan Kristiani Sultra mengajak masyarakat untuk turut melakukan pengawasan partisipatif di sekitar demi mewujudkan Pilkada yang berintegritas dan berkualitas.

“Pengawasan partisipatif adalah upaya meningkatkan angka pastisipasi masyarakat untuk melakukan pengawasan, mengawal proses demokrasi kearah yang lebih baik, hal ini dipandang suatu langkah strategis yang dilakukan oleh Bawaslu di mana masyarakat terlibat aktif dalam mengawal proses demokrasi menjadi lebih baik. Dan dalam mempermudah pengawasan, Bawaslu juga telah menyediakan media/sarana berupa aplikasi android yang dapat di akses oleh masyarakat dan melaporkan tindak kecurangan jika mendapati adanya kecurangan di Pilkada Serentak 2020”

Untuk diketahui, 7 Kabupaten di Sultra akan menggelar pesta demokrasi diantaranya, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepulauan (Konkep), Muna, Konawe Utara (Konut), Wakatobi dan juga Buton Utara (Butur).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *