ARTIKEL

ARTIKEL

Implementatory Idea : Menjawab Retorika Pemuda di Era Millenial

Oleh : Jansen Wijayanto

 

Gagasan atau buah pikir adalah hasil dari sebuah proses pemikiran baik itu yang digali secara mendalam ataupun komprehensif. Apapun sumber referensi yang menghasilkan gagasan maka hasil itu tetaplah sebuah atau sekumpulan gagasan. Jika pendapat modern menganggap gagasan berasal dari pemikiran, maka berbanding terbalik dengan Filsuf Plato yang menyatakan sebaliknya. Idea atau gagasan menurut Plato bersifat objektif — universal, tidak subjektif — parsial. Idea objektif berada di luar pikiran, sedangkan idea subjektif ada dalam pikiran.

“Ideas are substances as they are the ultimate realities of the world. Ideas are eternal because they exist beyond space and time. Ideas exist prior to particular things and apart from them” — Plato —

Namun terlalu jauh jika penulis membahas sekelumit terminologi gagasan itu, terlebih yang ingin dibahas penulis yakni menyoal gagasan yang tentunya bersifat implementatif

Gagasan berkaitan dengan pendapat dan persepsi personal. Maka perlu menyepakati bahwa berpikir adalah hak dari masing-masing individu secara bebas. Dan gagasan sebenarnya bukan hasil tunggal namun juga dapat diasosiasikan dan juga dikomparatifkan dengan gagasan-gasan lain yang ada.

Akhir-akhir ini banyak kalangan merasa kebebasan khalayak merasa dibungkam, terdiskriminasi, atau terbatas. Terutama dalam hal memberikan kritik kepada pemangku kebijakan dan institusinya. Apakah itu hanya bagian daripada kemajuan demokrasi atau hanya efek kejut akibat disrupsi teknologi setelah Covid-19 merebak, atau malah justru kemunduran demokrasi itu sendiri.

Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan amanah Undang-Undang Pasal 28 dan Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.”

Tentu jika merujuk undang-undang tersebut harusnya berpendapat bukan menjadi tabu bagi masyarakat umum khususnya pemuda yang memiliki gagasan yang inovatif. Begitu juga pendapat boleh-boleh saja diungkapkan secara sederhana, kritis, dan subjektif.

Berpikir kritis dan metodologis serta implementatif merupakan gaya berpikir yang tidak hanya menekankan upaya berpikir secara mendalam dan terstruktur, namun gagasan diutamakan agar dapat diwujudkan secara realistis menjawab realitas hari ini dan masa depan.

Millenial yang difasilitasi kemajuan teknologi semakin dipermudah dalam mendapatkan dan mengelola informasi yang ada. Segala macam informasi terkini kini dapat diperoleh hanya dengan sentuhan jari saja lewat dunia maya. Objek literatur juga dapat dengan mudah diperoleh di kampus, perpustakaan, maupun toko buku. Nah, barangkali ini gagasan yang dimaksud oleh Plato, informasi yang bersumber dari objek.

Satu kendala penting yang perlu diperhitungkan dalam mewujudkan gagasan yang implementatif, penulis mau menyebutnya sebagai gap implementatory effect.

“Implementation gap adalah suatu keadaan dimana kemungkinan dalam pembuatan kebijakan terjadinya perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang seharusnya dicapai.” — Andrew Dunshire —

Sepadan dengan itu maka gap imlementatory effect yaitu suatu keadaan di mana gagasan sudah kurang relevan untuk menjawab persoalan yang ada dan sulit untuk diwujudkan. Sehingga gagasan tidak menjawab persoalan hari ini maupun masa yang akan datang.

Pemuda yang tidak hanya memiliki kemampuan fisik mumpuni, mampu menggunakan otak secara maksimal, serta memiliki waktu dan jangkauan yang luas, tentunya harus mampu menciptakan gagasan yang tidak hanya kritis dan metodologis, apalagi sebatas retorikatif. Tetapi gagasan itu juga mampu menjawab tantangan zaman, dalam hal ini bersifat implementatif.

Kreatif dan inovatif merupakan ciri pemuda, sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi apakah gagasan itu harus inovatif juga.

Oleh Karena itu, pertanyaan penting yang harus disampaikan yakni, apakah gagasan itu mampu secara cermat, tepat, dan cepat menjawab persoalan yang ada!

 

Jansen Wijayanto

Kabid Organisasi & Komunikasi

BPC GMKI Kendari MB. 2021-2023